Teori dan Strategi
Pembelajaran Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan
Dosen Pengampu: Prof.
Dr. Muchlas, M.T.
Program Studi
Pendidikan Guru Vokasi S2
Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas
Ahmad Dahlan
TUGAS
PORTOFOLIO PRIBADI -5 ( 27 April 2024)
Penyusun : 2308049028_Sri
Mulyani
Setelah mengikuti kuliah ini saya mendapatkan pengetahuan
tentang :
Prinsip-prinsip Teori Pendidikan Kejuruan dari
beberapa antara lain :
1. Definisi Pendidikan
A. Menurut
kamus
1.
Pendidikan
adalah proses yang dialami seseorang dalam mengembangkan kemampuan, sikap, dan
bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakatnya sebagai makhluk
sosial dengan lingkungan terpilih dan terkontrol. Pendidikan tidak dipandang hanya sebagai usaha pemberian informasi dan
keterampilan saja, namun mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan
dan kemampuan individu sehingga pola hidup pribadi dan sosial memuaskan. Tiga
jenjang Pendidikan di Indonesia yaitu Dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan
umum ( education for living) merupakan kebutuhan semua
peserta didik dan menjadi dasar pendidikan esensial, tanpa mempertimbangkan
minat atau bakat atau keadaan fisik peserta didik, Pendidikan ini tidak
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja, namun membekali dengan pengetahuan
untuk melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi.
2.
Pendidikan kejuruan bermaksud menyiapkan peserta
didik untuk memasuki lapangan kerja tingkat menengah tertentu yang sesuai
dengan tuntutan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja, dan memberikan bekal
kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya. Pendidikan kejuruan
mengarahkan peserta didik pada bidang tertentu melalui suatu organisasi,
tentulah hasil pendidikan ini dapat dipakai sebagai bekal mencari kehidupan
atau nafkah. Pendidikan ini dapat juga dinamakan: Education for earning a
living. Pendidikan
kejuruan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus (specialized
education) karena kelompok pelajaran atau program yang disediakan hanya
dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk mempersiapkan dirinya
bagi lapangan kerja terampil di masa mendatang. Terdapat tiga istilah
terkait pendidikan khusus ini, yaitu
pendidikan teknologi (technical education), pendidikan kejuruan (vocational
education), dan pendidikan karir (career education).
Menurut Wenrich (1974) menambahkan satu istilah lagi yaitu pendidikan
profesional (professional education) yang mencakup pendidikan
calon dokter, calon insinyur, calon ahli hukum, ahli kerja social, dll.
Pendidikan teknologi diperuntukkan bagi para lulusan pasca sekolah menengah
atau sederajat (post-secondary), sedangkan pendidikan kejuruan adalah
untuk sekolah menengah, sedangkan pendidikan profesional merupakan pendidikan
tingkat universitas. Fraser mengatakan bahwa manusia terdorong kerja karena
adanya tiga aspek, yaitu: material, kerja sama, dan jati diri (ego).Tantangan
mendatang adalah lapangan pekerjaan yang selektif dalam memilih tenaga kerjanya
sehingga memerlukan usaha yang keras bagi generasi muda. Slamet PH (1990)
memberi penjelasan tentang arti pentingnya pendidikan kejuruan: bagi (1) Peserta didik, adalah untuk
persiapan untuk kerja, perbaikan konsep diri,, pengembangan kepemimpinan, persiapan untuk belajar lebih lanjut, memberi
dasar untuk mencari penghasilan,
persiapan karir lebih lanjut, dan
penyesuaian terhadap perubahan. Bagi (2) Organisasi/institusi, adalah
untuk memberikan pekerja yang terampil,
memberikan etos kerja yang tinggi,
meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, dan menghemat biaya operasional. Bagi (3)
Masyarakat, adalah meningkatkan penghasilan, mengurangi pengangguran, dan menciptakan penduduk yang lebih baik.
Bagi (4) Bangsa Indonesia, adalah diselaraskan dengan kebutuhan pembangunan.
Pendidikan kejuruan tidak terpisahkan dari Pendidikan nasional karena perannya
sangat besar untuk dapat meningkatkan taraf dan mutu kehidupan masyarakat.
3.
Pendidikan Yang Terkait Dengan Pekerjaan
menurut Wagiran (FT UNY)
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan vokasi : merupakan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan
tertentu maksimal setara program sarjana.
Pendidikan Profesional: merupakan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus.
Ketiga jenis pendidikan tersebut tujuannya sama yaitu
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu.
Jalur Pendidikan: jalur yang paling efektif untuk meningkatkan
mutu tenaga kerja, khusunya yang berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan
kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan dan kecerdasan termasuk
kreatifitas dan daya analisis
Jalur latihan kerja: latihan kerja menekankan pada
ketrampilan yang sering disebut profesionalisme. Lebih bersifat fleksibel
dibanding pendidikan formal
Jalur pengalaman
kerja: terkait dengan
kebutuhan spesifik perusahaan atau dunia kerja
Pendidikan kejuruan dapat merupakan pendidikan yang efektif bilamana siswanya mampu baca tulis, ingin jadi warga negara yang baik, untuk jenjang lajutan atas, lulusan SMA, para generasi muda yang ingin mengembangkan keterampilan dan teknologi, bahkan ABK. Input Pendidikan kejuruan sebaiknya siswa yang berbakat, minat, punya kemampuan dan motivasi bekerja. Gurunya harus terlatih didukung materi lengkap dan sarpras yang memadai. Sedangkan output yang diharapkan adalah pengetahuan dan keterampilan khusus, penampilan di bidangnya, Kemampuan menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat. Melalui pendidikan kejuruan dapat menghilangkan anggapan yang salah terhadap pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan kejuruan hanya untuk kaum pria saja. Sesuai prinsip bahwa pendidikan kejuruan tidak membedakan kaum pria dan wanita, memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mendapatkan pendidikan tersebut. Prinsip ini pada kenyataannya di dunia usaha/industri banyak memerlukan tenaga kerja baik pria maupun wanita dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Pekerjaan-pekerjaan tertentu malah memerlukan tingkat ketelitian, kesabaran,kecermatan maupun kehalusan yang tinggi, hal ini memerlukan tenaga wanita yang berasal dari pendidikan kejuruan.
Manfaat
Pendidikan Kejuruan
|
Bagi Siswa |
Bagi Industri |
Bagi Masyarakat |
|
1.
Peningkatan kualitas diri 2.
Peningkatan Penghasilan 3.
Penyiapan bekal lebih lanjut 4.
Penyiapan agar lebih berguna di masyarakat 5.
Penyesuaian terhadap lingkungan |
1.
Memperoleh tenaga kerja berkualitas tinggi 2.
Meringankan biaya usaha 3.
Membantu memajukan usaha |
1.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2.
Meningkatkan produktivitas Nasional 3.
Mengurangi pengangguran |
Asumsi Pendidikan
Kejuruan
menurut Wagiran (FT UNY ) adalah :
1.
PK dapat mengembangkan tenaga kerja yang marketable dgn
mengembangkan kemampuannya untuk melakukan ketrampilan yang memberikan manfaat
sebagai alat produksi,
2. PK adalah suatu cara untuk menguasai ketrampilan dasar yang
essensial untuk dapat berkompetisi di pasar kerja
3.
Tidak
ada dualisme antara pendidika kejuruan dan pendidikan umum
4.
PK
adalah pendidikan ekonomi sebab diturunkan dari kebutuhan pasar
5.
PK adalah pendidikan untuk melayani tujuan system ekonomi
6.
PK
di SMK disiapkan untuk mempersiapkan tenaga kerja pemula
7.
PK
seharusnya diarahkan terhadap kebutuhan tenaga kerja di masyarakat dan
lingkungannya
8. PK seharusnya dievaluasi
berdasarkan efisiensi ekonomi.
Tantangan
Pendidikan Kejuruan
1.
Kesenangan yurisdiksi (kurangnya integrasi antara kebijakan
domestic dengan tuntutan internasional)
2.
Pengembangan
konsep dan instrument yang diperlukan untuk mengatasi masalah tindakan kolektif
(internalisasi eksternalitas)
3.
Kesenjangan
partisipasi dalam pendidikan secara domestic dan internasional
4. Tuntutan desentralisasi dan otonomi daerah membutuhkan penyesuaian secara mendasar tentang struktur, kultur dan figure
4. Hubungan Pendidikan Kejuruan dan Pendidikan Umum
Pendidikan umum adalah pendidikan untuk membekali peserta didik di dalam mendapatkan
pengetahuan yang bersifat umum untuk kehidupan manusia. Sedangkan pendidikan
kejuruan adalah pendidikan khusus yang memberikan pengalaman langsung pada
peserta didik, terutama bagi yang berminat dalam hal berbagai bidang khusus
atau pada bidang kejuruan. Pendidikan umum bertujuan untuk hidup dan kehidupan
manusia, sedangkan pendidikan kejuruan bertujuan untuk mencari penghidupan.
(menurut Finch dan Crunkilton (1979).
Dimensi-dimensi reformasi pendidikan dan
pelatihan kejuruan menurut Wagiran (FT UNY):
Pembelajaran
PTK semakin kuat dipengaruhi oleh teori belajar kognitivisme dan
konstruktivisme karena pembelajaran merupakan proses aktualisasi diri,
menghargai diri sendiri dengan fokus pada belajar mandiri, belajar bagaimana
belajar dengan baik dalam memecahkan masalah. Keterampilan belajar dan
keterampilan berinovasi menjadi kunci pokok pengembangan kapabilitas seseorang
di abad ke21. Reformasi pendidikan abad ke-21 menurut Rojewski (2009:22)
mengarah pada skills berpikir orde tinggi seperti pemecahan masalah, berpikir
kritis, reasoning.
Keterampilan
belajar dan keterampilan berinovasi mengarah pada pengembangan creativity,
critical thinking, colloboration, communication, celebration dalam berinovasi.
Skill belajar (learning
skills) di Abad 21 dinyatakan sebagai skill belajar untuk hidup dari waktu ke
waktu. Trilling & Fadel (2009:xxiii) membuat premis: “How has the world
changed, and what does this mean for education?; What does everyone need to
learn now to be successful?; How should we learn all this?; How is 21st century
learning different from learning in the 20th century and what does it really
look like?; How will 21st century learning evolve through the century?; How
will a 21st century learning approach help solve our global problems?”
BEBERAPA KEBIJAKAN TERKAIT PENDIDIKAN KEJURUAN
1.
Pendidikan Sistem Ganda (Dual System Education)
2.
Multi
Entry-Multi Exit
3.
Link
and Mach (Keterkaitan
dan Kesepadanan)
4.
Broad-based
Education (Pendidikan
Berbasis Luas)
5.
Kurikulum
Berbasis Kompetensi (Competency-based Education)
6.
Sertifikasi
Kompetensi
7.
Manajemen
Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
8.
Pendidikan
Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill)
9.
Peran
serta Masyarakat (Komite Sekolah) dalam Pendidikan
10. Optimalisasi Unit Produksi,
Business Centre, Teaching Factory
11. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Permendiknas No 22, 23, 24 Tahun 2006
12. Kurikulum 2013
13. Sertifikasi Guru, Pendidikan
Profesi Guru
14. Standar Minimal Pendidkan
(Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
15. Standar Kualifikasi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI)
16. Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
17. Uji Kinerja Guru (UKG)
Referensi :
Wardiman. Pendidikan dan teknologi kejuruan.
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta .
Rahdiyanta
D,. 2014. Tantangan pendidikan teknologi kejuruan dalam era global
Asosiasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan. FT UNY . Yogyakarta
Sudira P. (2022). Pengembangan
model “lis-5c” pada pendidikan teknologi dan kejuruan. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 2015 - journal.uny.ac.id
BIODATA PENULIS
Tempat/tanggal lahir : Sleman, 21
Juni 1974
Alamat :
Druju, Rt 01 RW 23 Margodadi Seyegan Sleman DIY
Unit Kerja : SMK
Negeri 2 Depok
Mata Pelajaran : Kimia
Industri
Pendidikan : S1
Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Proses Magister Pendidikan Guru Vokasi UAD
Yogyakarta
Pengalaman Kerja : Guru SMK
Negeri 1 Panjatan Tahun 2007 – 2023
Ketua Program Keahlian Kimia Industri SMK
Negeri 1 Panjatan
Tahun 2008 - 2023
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMK
Negeri 1 Panjatan
Tahun 2023 – 2024
Guru SMK Negeri 2 Depok Sleman Tahun 2024 -
sekarang



Komentar
Posting Komentar